Untuk memahami exposure, kita
membutuhkan pemahaman atas hukum timbal balik exposure. Karena bentuknya
abstrak, maka tidak mudah dimengerti. Saya mencoba mengunakan analogi mengisi
ember dengan air. Cahaya diibaratkan dengan air.
Tujuan kita adalah mengisi ember dengan
air sampai penuh. Jika ember tidak penuh, foto akan gelap, jika ember kepenuhan
sampai airnya meluber keluar, fotonya akan terlalu terang.
§
Keran air diibaratkan sebagai bukaan/aperture lensa. Semakin besar
bukaan keran, semakin deras air yang mengalir. Demikian sebaliknya jika keran
dibuka kecil saja, maka semakin pelan air yang mengalir.
§
Lamanya waktu pengisian air diibaratkan
sebagai shutter speed. Semakin lama kita mengisi ember, semakin banyak air yang
masuk ke ember. Demikian pula sebaliknya, semakin sebentar air mengalir,
semakin sedikit air yang masuk ke ember.
§
Besarnya ember yang ada diibaratkan
sebagai ISO. Semakin besar embernya, semakin lama waktu atau bukaan keran besar
dibutuhkan. Sebaliknya, semakin kecil embernya, semakin sedikit waktu atau
besarnya bukaan keran yang dibutuhkan.
Ember besar ibaratnya adalah ISO rendah
(100-200), sedangkan Ember kecil ibaratnya ISO tinggi (1600 keatas).
Tugas utama kita sebelum memotret adalah
menentukan ISO, bukaan lensa dan shutter speed untuk mendapatkan exposure yang
pas. Atau dengan kata lain kita menentukan ukuran ember yang digunakan,
bukaan keran dan lamanya waktu mengisi air.
Sumber : http://www.infofotografi.com
0 komentar:
Posting Komentar